![]() |
Sumber ilustrasi : banyumasmembaca.wordpress.com |
Daratan Muna sangat terkenal dengan minuman
tradisionalnya. Minuman tradisonal beralkohol, rupanya berwarna agak kuning
pucat. Itulah kameko. Pada dasarnya
tidak memabukan, tapi karena sudah dikreasi sedemikian baik oleh orang Muna
akhirnya mengandung alkohol lebih.
Minuman ini diproduksi dari sadapan tandan bunga
jantan pohon enau. Tidak sembarang orang yang mampu memproduksi kameko, hanya
orang-orang tertentu saja yang menyanggupinya. Dan orang-orang yang sanggup
ini, orang Muna menyebut mereka sebagai Pakebha alias tukang sadap kameko.
Biasanya pengambilan
kameko dari pohonya dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi hari dan
sore hari. Sehingga ada istilah beken Air Pagi dan Air Sore. Air pagi untuk
menyebut kameko yang disadap pada pagi hari. Kameko yang disadap sorenya
dinamakan Air Sore.
Kameko sendiri sudah diwariskan secara turun temurun
dari generasi ke generasi masyarakat Muna. Hadirnya minuman ala modern seperti vodka
dan sejenisnya pun tak sanggup mengikis eksistensi kameko di kalangan masyarakat
Muna.
Kameko sangat laku di pasaran, tak ayal pemroduksiannya
dimasalkan untuk menyanggupi permintaan
pasar lokal. Harga per jegennya (5 liter) variatif, berkisar antara Rp. 5.000
hingga Rp. 20.000. Satu tandan bunga jantan pohon enau biasanya dapat menghasilkan—10 liter
per harinya—5
liter Air Pagi dan 5 liter Air Sore. Terkadang dalam satu pohon itu, terdapat
satu atau lebih tandan yang dapat disadap. Semakin banyak tandan dan pohon yang
disadap semakin banyak pula kameko yang dapat dihasilkan.
Pundi-pundi rupiah banyak dihasilkan dari penjualan
kameko. Dan ini sangat membatu masyarakat Muna terkhusus si Pakebha dalam
memenuhi kebutuhan sehari hari. Ada penghasilan tambahan selain dari hasil
kebun. Bahkan banyak sarjana, polisi, dan TNI lahir dari tanah Muna berkat jasa kameko.
Mau minum kameko gratis ? Kameko gratis bisa saja kita
peroleh. Terdapat kebiasan unik yang dapat dicoba bila ingin mengkonsumsi
kameko tanpa harus mengeluarkan rupiah sepeser pun. Caranya, mengunjungi langsung
si Pakebha di TKP (Tempat Kameko Produksi), lebih tepat menunggui si Pakebha di
bawah pohon enau tempat sadapannya. Dalam istilah Muna-nya di sebut dengan “Kantorana”, kita dapat ber-kantorana syaratnya asal kita sudah memiliki kedekatan
emosinal dengan si Pekebha. Kantorana Suatu kebiasan yang unik secara ekonomi
merugikan si Pakebha ? Tapi itulah faktanya, kantorana masih langgeng hingga
kini.
Harus dicatat, kantorana ini biasanya hanya bisa
dilakukan pada sore hari saja, sebab kalau Air Pagi khusus untuk diperjual
belikan. Selain itu kantorana ini
memiliki aturan main tersendiri yaitu jumlah kameko yang disajikan untuk
konsumsi secara gratis dibatasi. Jadi bila anda ingin minum kameko secara gratis
jangan telat datang, takutnya tidak kebagian jatah. Tidak salah lagi, yang
gratis-gratis pasti akan diborongi orang.
Kadangkala juga para pencandu miras khususnya kameko,
nanggung bila hanya mengkonsumsi jatah kantorana. Jadi tidak jarang pengunjung
yang ber-kantorana apabila kehabisan jatah kantorana terpaksa minta tambah kepada
si Pakebha tapi sudah harus dibarter dengan rupiah.
Entah mulai kapan kebiasan ini di lakuakan, tidak ada
catatan sejarah yang menjelaskan. Dalam kegiatan kantoran diselingi dengan
perbincangan hangat, mulai dari cerita pengalaman, adat, gossip, curhat, ngelawak, berdebat kusir
namun di akhir cerita menjadi teler. Terlepas dari itu ikatan kekeluargan
menjadi subur lantaran intensitas
perjumpan yang sering di agenda sore hari bahkan sampai larut malam.
Kebiasaan
ini masih eksis
sampai sekarang.
Bahkan menjadi strategi bagi pencandu kameko dikala rupiah lagi kosong.
Namun irosnisnya kantorana ini sudah beralih tempat. Dulunya perjamuannya dibawah
pohon enau, sekarang tak canggung-canggung kantorana sudah mulai dilangsungkan
di kediaman si Pakebha. Tak jarang kawula muda banyak ikut nimbrung dalam
kegiatan tersebut. Padahal dulu kebiasan
hanya dilakukan oleh para usia senja. Sekedar untuk mengobati rasa lelah usai melakukan
aktivistas seharian di kebun.
#Realy
Posting Komentar