![]() |
Sumber : Facebook Evendi Ahmad |
Air
pagi dan air sore. Ya, sebuah istilah yang mungkin hanya orang dikampungku yang
tau. Kalian mungkin mengetahuinya tetapi dengan sebutan yang berbeda. Kameko,
begitulah kami mengenalnya. Cairan yang dihasilkan dari sadapan pohon yang
tumbuh liar di kampungku, kami menyebutnya dengan kowala. Kalian mungkin lebih
mengenalnya dengan sebutan pohon enau.
Kameko,
disebut air pagi jika diambil pada pagi hari dan pula sebaliknya. Disebut air
sore jika diambil pada sore hari. Kalian mungkin menyebutnya aneh, saya bilang
itu unik. Air kameko ini begitu manis. Terlebih lagi jika diminum dipagi hari
ketika baru saja di ambil dari pohonnya, begitu sejuk. Kalian akan ketagihan
jika sudah mencicipinya. Sedikit berlebihan, tapi sperti itulah faktanya.
Di
kampungku, kameko dikenal sebagai minuman beralkohol. Ya, kalian tidak salah
dengar, kameko memang memabukan. Tapi, kameko menjadi minuman memabukan jika
sudah dicampur dengan serbuk batang kayu. Kami menyebutnya "buli".
Dari kayu itulah kameko berubah menjadi minuman yang memabukkan.
Dikampungku,
kameko diproduksi secara masal. Mungkin sedikit berlebihan, tetapi seperti
itulah adanya. Hampir semua orang tau cara menghasilkan kameko dari pohon enau.
Dikampungku, kameko dijadikan komoditi jual beli. Ya, kameko diperdagangkan
secara bebas. Banyak orang menggandrunginya, mulai dari orang tua sampai bocah
bocah yang ingin dikenal "bisa".
Kameko
sudah menjadi bagian dari masyarakat. Kalian hampir bisa menukannya disetiap
aktivitas kemasyaraktan. Mulai dari panen hasil perkebunan sampai dengan acara
pernikahan, kalian bisa meliahat jirgen jirgen kameko. Dikampungku, kameko
sudah seperti suplemen penambah tenaga. Dikampungku, gotong royong masih sangat
kental. Tidak perlu uang, cukup dengan menyiapkan kameko.
Kalian
pasti tidak asing dengan gula merah. Bahkan mungkin kalian sering
mongkonsumsinya. Tapi taukah kalian jika gula merah yang kalian konsumsi
berasal dari kameko ini. Ya, gula merah adalah hasil fermentasi dari kameko.
Jika kalian penasaran dengan rasanya, tidak jauh dari rasa gula merah.
Kameko,
cairan manis dari pohon kowala. Cairan yang banyak akan manfaat. Tapi, tidak
bisa dipungkiri, kameko juga membawa mudarat. Jadi semua tergantung orangnya.
Terserah siapa yang memegang pisaunya, mau menjadi koki yang hebat, atau
pembunuh yang laknat.
#Ikhdat
Posting Komentar