KUMPULAN TULISAN MUDA-MUDI MAROBEA

KUMPULAN TULISAN MUDA-MUDI MAROBEA

LETUPAN RINDU SEORANG BAJO

Sumber : http://bobyjulian131.blogspot.com
Panorama langit hari ini begitu indah. Awan kemerahan di senja sebelum gelap datang. Aku duduk termangu di pinggir pantai. Mantapnya, ditemani suara ombak yang terus bergulung. Memandang lautan yang terus menguning ditemani secangkir coklat panas, mengingat sesosok yang jauh di sana. Hati kecil menyimpan rindu untuknya. Dan saya berharap dia merasakan hal yang sama. Sudah begitu lama ku tak berjumpa dengannya. Tetapi itu tidak membuatku lupa akan sosoknya.

Rindu. Rindu yang menjerat, Entah sampai kapan rindu ini akan sampai padanya. Adakah yang bersedia menyampaikan rindu yang telah membelenggu dalam dada ini ? Kalau ada siapakah gerangan ?

Suara adzan magrib telah berkumandang, membuat saya sadar bahwa waktu yang terlewat sudah begitu lama. Aku terkejut, lalu kuberpikir: mengapa memikirkannya membuat ku lupa waktu ?

Terlalu indah menikmati panorama dan indahnya lautan ditemani ombak membuatku lupa diri. Bergegas dari dudukan dan segera pergi  menunaikan shalat magrib. Selalu menenangkan ketika ku menghadap pada-Nya. Selalu ku sebut nama-Nya dalam setiap sujudku. Berharap dipertemukan lagi dengan yang jauh terindu. Doa itu tidak pernah terlewatkan di kala saya mengingat segala tentang dirinya yang jauh. Mudah-mudahan doa ini bisa terkabulkan oleh Sang Khalik.

Perlahan-lahan sang Raja kegelapan mulai nampak bersamaan cahaya lampu yang menemaninya. Nampak semua rumah yang ada dipesisir pantai menyalakan pelita disetiap sudut rumah. Pelita yang memancarkan cahaya-cahaya bagaikan taburan bintang di langit. Sangat indah dan menajubkan.

Badan mulai disengat rasa dingin, angin sudah mulai tak bersahabat. Mungkin sudah waktunya beranjak. Meski masih merasa nyaman dengan panoramanya. Melangkah memasuki kamar. Merebahkan tubuh yang mulai lelah. Dan menyibakkan selimut ke seluruh tubuh yang dingin akibat terpaan angin malam. Berharap terlelap ditemani mimpi indah, esoknya, ingin disambut mentari cerah saat memulai aktivitas baru. Tugas selalu siap menanti, rutinitas membosankan namun wajib diselesaikan.

Meski begitu api kerinduan tak pernah padam. Terus berkobar, kian hari semakin berkobar. Air dunia pun takan sanggup memadamkannya. Aku butuh pemadam rindu. Dia. Hanya dia. Hanya butuh temu dengan dia. Dia yang telah menggorogoti ruang rindu. Namanya selalu menyayat-menyayat hati. Aku menanti Perjumpaan yang akan memadamkan api rindu, Aku menunggunya, terus melawan kerinduan. Sampai kapan ? Sampai dia yang jauh kembali. Aku menunggu saat itu.

#Realy
#Ikhdat
#Risma

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © PENA MAROBEA. Designed by OddThemes & Best Wordpress Themes 2018