![]() |
Kebun Bekas Lahan Jati Muna. Foto: Eko Rusdianto |
Mamacu
kendaraan melintasi aspal-aspal
berlubang, desa demi desa terlewati. Perjalanan kutempuh dari kediaman desa
Maraboea, kecamatan Sawerigadi, kabupaten Muna barat dengan tujuan kota Raha. Langit
tak mendukung, kesedihannya buat aku beberapa kali hentikan kemudi. Terik,
hujan bersilap seakan alam sedang bercanda pada manusia. Beberapa hari ini
banyak aktivitas manusia terhenti akibat alam yang tidak lagi bersahabat.
Hujan terhenti
kembali kupacu roda duaku. Melewati desa
dan hutan sampai akhirnya tiba di tujuan. Alam
tak jua berubah, mendung, terik dan rintik kembali bergantian meyapa. Oh, Alam nampak kau seakan gemar
bercanda. Ulahmu
beberapa hari ini telah menenggalamkan tanah-tanah
di sekitar mata.
Terlintas
pemandangan perjalanan tadi hutan warangga yang begitu populer dengan barisan
jati menjulam tinggi di masa lampau—kini berganti menjadi kebun-kebun
rakyat. Kedua mata menjadi saksi hidup, di Warangga pernah
terekam rentetan jati tumbuh tegak. Semuanya telah hilang
entah ke mana. Lantas, wahai Alam apakah
amukanmu akhir-akhir ini, akibat ulah
kami manusia, yang tak becus menjagamu ?
#Komarobheano
Posting Komentar